PENGERTIAN CCTV
Secara umum Seperangkat
peralatan elektronikyang dirangkai secara
tertutup dan berfungsi untuk menampilkan gambar pada tv monitor.
Dalam bidang radioilogi Suatu peralatan elktronik
yang dirangkai secara tertutup dan difungsikan untuk menampilkan gambar pada tv
monitor sehingga dapat digunakan untuk pelaksanaan fluoroscopy dan foto seri.
Alat penunjang yang merupakan alat utama pada CCTV
adalah EXPROLATOR ( Spot Film Device ).
Perlengkapan perlengkapan
lain yang dibutuhkan:
- Grid : Alat yang berfungsi untuk menyerap radiasi hambur dan radiasi yang energinya lemah sehingga dapat mempertajam gambar yang dihasilkan.
- kollimator : Suatu alat yang berfungsi untuk menentukan luas lapangan penyinaran.
- Radiation shild :Karet timah yang berfungsi untuk melindungi operator dari radiasi hambur.
- Bukey ; alat yang berfungsi untuk menempatkan cassettre,cassette,grid dan ionitationchambere.
- Ceassttray : Tempat meletakan cassette saat radiografi.
- ionitationchamber : Kelengkapan automatik timer yang berfungsi mengubah sinar x menjadi sinyal listrik.
- Contras : Ketajaman hasil gambaar.
- Brighnes : menentukan terang gelapnya hasil gambar.
- Zoom : lebar lensa yang merupakan berkas sinar-sinar tampak yang ditangkap oleh kamera.
BAGIAN-BAGIAN PAD CCTV
1.
Image intensifier : Mengubah
sinar x menjadi cahaya tampak dan memperkuat berkaas-berkas cahaya sehingga
gambar yang dihasilkan lebih tajam.
2.
Camera : mengubah cahaya
tampak menjadi sinyal listrik.
3.
Sentral TV : Mengolah
sinyal listrik menjadi sinyal vidio.
4.
Control limit : Untuk mensingkronkan terjadinya
scanning dari camera terhadap tv monitor.
5.
TV monitor : Mengubah sinyal
video menjadi gambar.
PRINSIP-PRINSIP KERJA CCTV
@ X ray tube
menghasilkan sinar x kemudian menembus pasien diteruskan ke image intensifier.
@ Pada image
intensifier,x ray dirubah menjadi cahaya tampak dan kemudian diperkuat oleh
lensa.
@
Pada lensa cahaya tersebut
difokuskan dan mengenai camera.
@
Cahaya yang mengenai camera
diubah menjadi sinyal listrik,dan diteruskan ke sentral tv kemudian diteruskan
ke tv monitor.
@
Pada tv monitor dapat
dilihat gambar obyek yang di foto.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN CCTV
1.
gambar dapat dilihat
ditempat yang terang.
2.
intensitas sinar-x lebih
kecil sehingga:
a.
beban pesawat (tabung
roentgen) berkurang.
b.
Dosis radiasi yang diterima
pasien lebih sedikit.
3.
hasil gambar dapat dilihat
langsung.
4.
gambar dapat direkam dan
sewaktu-waktu dapat dilihat lagi bila diperlukan (dengan foto seri).
Image intensifier adalah alat yang
digunakan untuk merubah sinar x menjadi cahaya tampak dan memperkuat ketajaman
gambar dilayar fluorecent.
Penguat.gambar diatas berisi tabung
persisi besi yang memiliki layar yang tembus pandang dari sebuah cakram cermin
timah hitam pada akhir penglihatan. Cermin bersatu dengan lapisan kertas timah
hitam yang terletak di dalam persisi sehingga menjadi radiasi yang diperlukan
gambar pada phospor input kira-kira seperempat kali dari ukuran gambar
phospor input.
Penguatan ketajaman gambar pada
phospor output = 10000 kali
Tabung
image intensifier didalamnya terselubungi oleh suatu glas envelope yang
vakum.Kemudian fluorosent tersebut dilapisi foto katoda,sehingga terbentuk
suatu lapisan input screen.Pada bagian akhir dari glass envelope dipasang
output screen dan dipasang pula suatu silinder anoda yang saling berhubungan
pada output screen tersebut.
Didalam
sistim optik elektron pada glass envelope,dipasang 3 metal berbentuk silinder
dengan dinding tipis.Apabila sustu objek dikenai sinar x maka sebagian
energinya akan diserap oleh objek tersebut.Besar kecilnya penyerapan tergantung
pada :
1.ketebalan objek
2.Nomor atom objek
Semakin
tebal objek,semakin banyak penyerapan energi sinar x.Untuk nomor atom
objek,semakin banyak nomor atom semakin banyak penyerapan energinya.
Setelah
sinar x menembus objek,kemudian membentur bahan fluorosent screen kemudian
bahan itu memancarkan photon cahaya kemudian photon cahaya mengenai bahan foto
katoda sehingga bahan tersebut memancarkan electron.Hal ini disebut emisi foto
listrik.
Berkas electron yang dihasilkan oleh foto katoda akan dipusatkan kesatu
titik pusat dengan suatu sistim optic electron. Karena ada beda potensial
antara anoda dan katoda maka timbul medan listrik pada anoda, yang akan
mempercepat gerakan electron suatu kecepatan tinggi untuk bergerak ke
anoda.karena output screen kecil,maka bayangan akan diperkecil tetapi lebih
terang .apabila ttbung image intensifier dihubungkan dengan TV camera,maka bayangan
pada output screenakan dapat diterima kembali pada TV monitor.
2. Kwalitas
tabung image intensifier.
1. Kontras
adalah perbedaan yang nyata gambar bayangan pada output screen tabung image
intensifier akibat adanya perbedaan penyerapan energi sinar x pada bahan
Kontras dibagi menjadi dua:
1.1.Kontras obyektif : Perbedaan densitas atau kepadatan antara sesamanya
atau perbedaan hitam dan putih.
Kontras
obyektif dipengaruhi oleh :
§
Sinar hambur yang akan
mempengaruhi kontras
§
Sinar x yang lemah sampai
kualitas sedang,akan menghasilkan gambar bayangan yang banyak mengandung
kontras dibanding sinar x keras.
1.2.Kontras
subyektif :Tergantung dari mata peninjau.
Brighness
:Jumlah cahaya yang terjadi pada suatu bidang permukaan.
Sharpness :Penunjukan batas organ
yang satu dengan organ yang lain.
2.Noise adalah gangguan karena
adanya perubahan KV yang diberikan dalam tabung image intensifier sehingga
elektron yang dipercepat berubah- ubah,akibatnya densitas padatabung akan
terganggu.
3.Distorsi adalah gangguan bentuk
karena pengaruh sistim pemusatan elektron.Distorsi karena pengaruh sistim
elektron optik disebut distorsi bantalan,sedangkan cara mengatasinya dengan
mengubah nilai potensiometer sehingga beda potensial sesuai untuk
elektrodaE1,E2 dan E3
3.Karakteristik tabung
image intensifier.
Hal yang mempengaruhi karakteristik tabung image
intensifier :
1. Ukuran
bidang objek yang dipindahkan oleh tabung image intensifier.
2. Tingkat gain
brightness.Yaitu perbandingan brightness dari dua screen yaitu brightnes output
screen per brightness input screen.Besar gain brightnes antara 1000 – 6000.
3 Tingkat resolusi. Yaitu dua
detail yang masih di produksi kembali secara terpisah dengan sistim transmisi
yaitu pemindahan bayangan dari input ke output screen.
4. Cara kerja image intensifier
1 Saat sinar x mengenai
phosphor input p dari tabung electron penguat gambar,maka akan diubah menjadi
cahaya tampak oleh layar fluorosent.
2. Phospor input yang
dilengkapi dengan foto chatoda akan
menghasilkan electron, jumlah electron yang dihasilkan sesuai dengan cahaya
tampak pada layer fluorosent.
3. Elektron – electron tersebut
kemudian dipercepat dan diarahkan ke sebuah focus oleh lensa elktrostatik. Setelah
electron – electron ini sampai di daerah medan bebas, electron – electron ini
akan menyebar ke layar output yang
berfluorocent sehingga dihasilkan cahaya tampak.
CAMERA
TUJUAN PRAKTEK :
- Agar mahasiswa dapat memahami cara kerja camera.
- Agar mahasiswa dapat memahami bagian – bagian dari camera.
- agar mahasiswa dapat mengenalisa bagian – bagian camera dan dapat mengambil kesimpulan.
Camera : Alat yang mengubah cahaya tampak menjadi sinyal listrik.
Jenis – jenis camera :
a.
Vidicom :
Vidocom mempunyai diameter pelat penyetel sebesar 1 inci, 2/3, atau 1,2 inci. Dalam tabung
kamera ini, sasaran yang peka cahaya, atau pelat bayangan, dibuat dari
trisulfida antimony.
b.
plumbicon :
Ini adalah
merk buatan N.V. Philips,yang bentuknya kamera serupa dengan vidicon,tetapi
plat bayanangan plumbikon terbuat dari oksida timbale (Pbo ) kepekaannya lebih
baik pasda cahaya biru atau merah.
c.
Saticon :
Merk ini
adalah merk dagang hitaciLtd. Plat bayangan terbuat dari selenium,arsenic dan
tellurium.
d.
Silicon Vidicon :
Titik
sambungan semi konduktor silicon digunakan untuk bahan sasaran di dalam silicon
vidikon.Keuntungannya adalah sensitifitas yang sangat tinggi untuk pemakaian
dengan cahayga rendah.
e.
Chalnikon :
Merk ini
adalah merk dagang tosiba elektrik co.Ltd.tabung kamera ini memiliki
sensitifitas yang sangat tinggi.
f.
Newvicon :
Merk ini
adalah merk dagang matsusita sh elektrik.Sasaran terbuat dari lapisan selenium
seng,tidak berbentuk (amorphous ) dan ditopang oleh trisulfida
antimony.Keuntungan newvicon adalah area sensitifitasnya yang sangat tinggi dan
respons spectral yang meluas ke panjang gelombang cahaya yang panjang untuk
infra merah
Cara kerja camera
1.
Di dalam tabung kamera
terjadi proses penyapuan / scanning sebagai berikut :
b.
mula-mula filamen mendapat
pemanasan sehingga terjadi termionikemissiom. Elektron-elektron yang dihasilkan
akan ditarik kebidang sasaran bagian dalam face plate yang dilengkapi bhan peka
cahaya terbuatdari trisulfida antimoni.
c.
sebel;um sampai sasaran
elektron-elektron dikontrol oleh G1, depercepat G2 dan difocuskan oleh G3
menjadi berkas titik yang disebut elektron Gun.
d.
elektron gun ini akan
menyapu seluruh permukaan bidang sasaran yang digerakan oleh rangkaian
horizontal deflaction dan rangkaian vertical deflaction.
e.
pada sekeliling bidang
sasaran dilengkapi dengan kisi G4 yang merupakan piringan mata jala halus
dengan potensial + 400V terhadap filamen/ katodanya.
f.
tetapi karena sasaran
diberi tegangan rendah 50V maka sasaran elektron gun mau mendarat kebidang
sasaran terjadi pengereman sehingga akan mengurangi terjadinya radiasi hambur,
dan mendarat dengan sudut yang tegak lurus pada semua titik permukaan.
2. Trisulfida Antomoni yang sifatnya peka cahaya ini adalah merupakan
lapisan
fotokonduktif. Tahanannay akan berkurang sesuai dengan pertambahan cahaya
yang diterima dari image intensifier. Dengan kata lain cahaya yang datang akan
dirubah menjadi sinyal listrik.
3. kedepan menghadap cahaya dari YY adalah lapisan tipis tembus cahaya
tetapi secara listrik bersifat menghantar.
4. cahaya yang telah dirubah menjadi sinyal listrik vidio akann
diteruskan ke kontrol unit / crntral unit untuk diolah dan diproses menjadi
sinyal gambar.
Cara kerja control unit :
Pick up tube yang berfungsi untuk merubah cahaya
nampak menjadi sinyal listrik, dilaksanakan oleh faceplate (bidang sasaran)
yang terbuat dari bahan foto konduktif.
Dalam pick up tube, elektron-elektron yang
dibangkitkan oleh filamen, kemudian dikontrol oleh G1 dipercepat G2 dan
difocuskan oleh G3 menjadi elektron gun untuk menuju bidang sasaran bagian
dalam. Pada bidang sasaran inilah terjadi scanning / pemayaran / penyapuan.
Maksud dari penyapuan dalam hal ini adalah menabraknya berkas elektron ke
bidang sasaran sesuai dengan pola horizontal dan vertikal diflektion.
Pada horizontal dan vertikal diflektion dilakukan
dan diolah oleh horizontal dan vertikal diflektion circuit blok2 dan 3. blok
circuit production berfunsi untuk membentuk lingkaran pada bidang sasaran dan
central TV (control unit) sehingga objek yang tergambar pada monitor lebih
terfocus.
Sinyal
listrik dari pick up kemudian dikuatkan oleh vidio amplifier untuk diteruskan
ke central unit blok control. Amplifier berfungsi untuk mengatur penguatan
sinyal.
Vigniting
compens difungsikan untuk menyesuaikan pembentukan gambar pada kaca monitor
sehingga dihasilkan bentuk obyek yang cocok.
Sedang
control amplifier dominat berfungsi untuk memilih dosis radiasi yang paling
sesuai dengan obyek yang dikehendaki sehingga gambar menjadi lebih jelas .
Pulsa
generator berfungsi untuk membangkitkan sinyal pulsa –pulsa diantaranya adalah
sinyal horizontal dan sinyal vertical.
Sinyal
Formation berfungsi untuk menggabungkan sinyal-sinyal dari : control amplifier,
sinyal generator dan sinyal circle production.
Selanjutnya
sinyal formation ini dilanjutkan ke TV monitor untuk ditampilkan.
TV MONITOR
Televisi monitor adalah suatu peralatan dari CCTV
yang berfungsi nuntuk merubah sinyal video (dari kamera) menjadi sinyal gambar
(menampilkan gambar).
Cara kerja
TV monitor
Guna memahami cara kerja TV monitor , lihat gambar
dibawah ini. Gambar tersebut adalah sebuah tabung electron biasa yang didalamnya
terdapat katoda, grid dan anoda.
Sesudah katoda dipanasi oleh kawat pemanas maka
terjadi emisi electron. Electron-elektrinnya
dan electron-elektron tersebut akan ditarik oleh anoda karena diberi teganagan
positif sangat tinggi terhadap katoda. Pada layer anoda diberi suatu lapisan
zat yang apabila terkena benturan electron-elektron akan berpendar.
Berpendarnya
zat tersebut akan semakin terang apabila electron yang menabrak anoda ini
jumlahnya persatuan waktu semakin banayk atau tenaga yang terdapat pada
electron-elektron itu semakin besar. Akan tetapi elektro=electron tersebut akan
menyebar dan membentuk bidang cahaya yang lebar dan redup.
Bidang
cahaya yang lebar lagi redup itu perlu dibuat menjadi bintik yang tjam lagi
cerah, gina mewujudkan hal tersebut maka pancaran electron yang keluar dari
katoda ke anoda harus dibuat menjadi berkas electron yang tipis yang intesitasnya
layer sesuai dengan kebutuhan.
1.
Memfocuskan Electron
Yang dimaksudkan dengan memfocuskan electron ialah mengkonsentrasikan
bidang cahaya yang lebar dan redupmenjadi satu titik kecil tajam dan cerah.
Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan memfaatkan medan listrik atau medan
magnet. Dalam tabung gambar televisi dimanfaatkan medan listrik.
Cara bekerjanya dalah sebagai berikut:
Dua
elektroda yang berbentuk cicin mempunyai potensial positif terhadap katoda,
tetapi potensial di F2 lebih tinggi dari potensial di F1. oleh karena adanya
perbedaan potensial antara F2 dan F1 maka diantara kedua cicin itupun terdapat
medan listrik yang garis-garis gayanya melengkung diantara keduanya.
Satu
electron yang keluar dari katoda akan memasuki medan listrik itu dan kemudian
oleh medan listrik akan mengarah kebawah terhadap poros horizontal.
Electron
itupun melanjutkan lajunya dengan arah condong kebawah sampai ia bertemu dengan
medan listrik yang membelokannya kembali keatas. Di sini electron tertarik
sedikit keatas, tetapi gaya yang menariknya keatas ini tidak akan membawa
electron menuju keatas (meninggalkan sama sekali poros horizontal). Sebab
sementara itu laju eklektron sudah semakin kuat oleh tarikan anoda, jadi
pengarus dari bagian medan listrik yang kedua ini tidak akan besar. Maka electronpun melaju terus menuju anoda searah
dengan poros horizontal. Elektron-elektron lain akan mendapat perlakuan yang
sama sehingga pada akhirnya elektron-elektron akan bertemu pada suatu titik.
Dengan cara inilah pemfocusan elektron dapat terjadi.
Titik dimana elektron-elektron bertemu ditentukan
oleh kecepatan elektron dan kuat medan
listrik diantara F1 dan F2. adapun tentang kecepatan electron ditentukan oleh
perbedaan tegangan yang ada diantar anoda dan katoda. Tegangan ini sudah dibuat
stabil dan ditetapkan sangat tinggi oleh karena itu tegangan antara F1 dan F2
harus variable guna memperoleh pekerjaan pemfokuskan yang diharapkan. Susunan
elektroda-elektroda F1 dan F2 dinamai lensa elektrostatik karena
elektroda-elektroda itu memfocuskan berkas elektron seperti halnya lensa optik
memfocuskan berkas cahaya.
1.
Membelokan Berkas Elektron
Berkas elektron perlu dibawa ke segala penjuru layar
gambar agar supaya kelak dapat melukiskan informasi gambar. Pembelokan berkas
elektron itu akan dikerjakan secara listrik oleh suatu peralatan. Pada dasarnya
elektron akan kita belokkan ke arah horizontal (dari kri ke kanan dan sebaliknya ). Guna membelokkan berkas
elektron itu maka dileher tabung gambar dipasang dua pasang kumparan, satu
pasang kumparan akan membelok-belokkan berkas elektron ke arah horizontal, satu
pasang yang lain akan membelok-belokkan berkas elektron ke arah vertikal. Pasangan
kumparan yang pertama tadi disebut kumparan pembelok horizontal (Horizontal
Deflection Coil) dan pasangan kumparan yang lain disebut kuimparan pembelok
Vertikal (Vertical Deflection Coil). System dari kedua pasang kumparan ini
disebut juga dengan Deflection Joke atau disingkat dengan DJ.
2.
Penguat Video (Penguat Sinyal Gambar)
Penguat
video berfungsi memperkuat sinyal-sinyal masukkan berupa sinyal-sinyal video
yamg mempunyai frekuensi antar 30 Hz sampai 5 MHz. penguat video harus mampu
memperkuat sinyal yang sangat lebar jalurnya ini dengan factor penguatan yang
diumpamakan kepada tabung gambar dan pembangkit denyut (separator
sinkronisasi). Penguat semacam ini disebut juga penguat jalur lebar.
Penguat ini harus mampu memperkuat
sinyal dengan frekuensi 50 Hz sebab ini adal;ah sinyal frekuensi sinkronisasi
vertikal yang dikirim dari sentral pemancar, juga harus mampu memperkuat siNyal
dengan frikuensi sebesar 5 MHz supaya definisi gambar (detail) dapat diproduksi
dengan baik.
3.
Pemisah Sinkronisasi (Separator Sinkronisasi )
Kegunaan
denyut – denyut sinkronisasi dalam tabung gambar adalah untuk penelusuran layar
oleh berkas – berkas elektron. Penelusuran yang dilakukan dalam tabung gambar
harus lah berjalan sinkron denganm penelusuran yang dilakukan dalam
kamera,apabila gerak penelusuran tabung gambar dan gerak penelusuran kamera pada
garis horizontal tidak serempak maka
akan dihasilkan gambar yang terkoyak –koyak. Kalau gerak penelusuran
kearah vertical tidak singkron maka gambar akan naik atau turun. Guna
menyerempakan gerakan penelusuran pada kamera dan tabung gambar, maka sentral
televise harus memancarkan denyut–denyut singkronisasi. Ada dua jenis denyut
singkronisasi yaitu denyut singkronisasi vertical dan denyut sinkronisasi
horizontal.
Denyut-denyut
itu dpancarkan setiap 64 micro detik. Pemisah sinkronisasi pada tingkat pertama
memisahkan denyut-denyut sinkronisasi dari sinyal gambar, kemudian pada tingkat
dua adalah:
1)
Membalik fasa sesuai dengan persyaratan yang
diperlukan untuk mengumpan oscillator penyelusuran
2)
Membentuk sama tinggi amplitude denyut-denyut
sinkronisasi
3)
Memperbaiki denyut-denyut sinkronisasi sesuai dengan
keperluan.
4)
Memperkecil pengaruh gangguan
5.
Rangkaian Pembelok Vertikal
Sebelum
dibicarakan mengenai rangkaian pembelok vertical maupun rangkaian pembelok
horizontal, terlebih dahulu kita bcarakan mengenai dimana sinyal-sinyal untuk
pekerjaan penelusuran itu dibangkitkan. Sinyal-sinyal untuk pekerjaan
penelusuran dibangkitkan oleh oscillator-oscilator. Dalam hal ini ada 2 jenis
rangkian oscilsator yaitu rangkaian oscillator pembelok vertical dan rangkaian
oscillator pembelok horizontal. Keduanya tidak membangkitkan sinyal sinusoida
akan tetapi membentuk denyut-denyut.
6.Kedua jenis oscillator tadi mempunyai karakteristik antara lain:
1)
Tidak menerapkan rangkaian LC melainkan rangkaian RC
guna menentukan dan frekuensi gelombang keluaran
2)
Dapat bergoncang bebas (free Running), namun jika
kita menangkap sinyal dari sentral TV, fasa dan guncangan oscillator itu
dikendalikan ole sinyal –sinyal atau denyut – denyut yang berasal dari
separator singkronisasi.
Sinyal
yang berasal dari separator singkronisasi iti disebut juga sinyal singkronisasi
dan adalah kiriman dari sentral televisi.
Pada
rangkaian pembelok vertikal osilator yang dipergunakan adalah osilator sumbatan
(blocking oscilator) dimana rangkaian tersebut secara berganti–ganti bersumber
- menghantar – tersumbat dan seterusnya yang mana lama waktu menghantarnya
lebih singkat dari pada lama waktu menyumbatnya. Sewaktu keunggulan osilator
sumbatan ialah bahwa ia dapat disingkronisasikan dengan suatu frekuensi dari
luar yang mana hal ini terdapat terjadi jika frekuiensi osilator sendiri hanya
berselisih sedikit dari frekuensi yang mengsinkronkan.
7. Rangkaian
Pembelok Horizontal.
Suatu
oscilator sumbatan yang diterapkan dalam rangkaian pembelok horizontal dalam
azasnya tidaklah berbeda dari yang diterapkan dalam rangkaian sapu vertikal,
hanya saja selalu dilengkapi dengan sebuah pengatur frekuensi automatik (AFC). Pengatur ini menjaga agar frekuensi dan fasa dari
oscilator horizontal benar-benar mantap dan singkron dengan sinyal yang berasal
dari sentral televisi karena oscilator horizontal peka sekali terhadap
gangguan-gangguan dari luar.
Pemisah sinkronisasi (separator sinkronisasi) tidak
memberikan umpan langsung kepada oscilator horizontal, melainkan kepada
pengatur frekuensi automatik (AFC).
Penguat akhir horizontal mengembalikan sebagian dari
tegangan sinyal keluarannya kepada penaturan frekuensi. Sinyal ini merupakan
indikasi yang tepat terhadap fasa arus listrik yang mengalir dalam kumparan
pembelok horizontal. Dalam pengaturan frekuensi automatik tegangan sinyal yang
berasal dari tempat penguat akhir horizontal dibandingkan dengan denyut–denyut
singkronisasi, kalau kedua sinyal ini tidak singkron, maka pengatur frekuensi
membangkitkan KOREKSI Tegangan koreksi ini di umpankan pada osilator horizontal
guna mengkoreksi frekuensi dan atau fasanya. Tegangan koreksi berupa tegangan
rata yang mengubah (menempatkan) tegangan muka transitor oscilator horizontal.
Jika kalau sinkronisasi kurang baik maka akan terjadi salah anyaman pada
RASTER dan desah tambah kuat (dampak pada raster).
Jika sinkronisasi hilang sama sekali maka gambar akan terkoyak-koyak.
8.
Detektor Fasa.
Rangkaian ini adalah sebuah penyearah yang terdiri
dari 2 buah dioda. Secara garis besar detektor fasa bekerja sebagai berikut:
·
Pertama-tama kita memisalkan
tidak ada sinyal dari penguat akhir horizontal. Sinyal A dan sinyal B berasal
dari separator sinkronisasi adalah sama kuat tetapi saling berlawanan antara
dioda 1 dan dioda 2 mendapatkan sinyal yang berlawanan.
·
Jika ada sinyal yang berasal
dari penguat akhir horizontal, maka pada titik pertemuan antara dioda 1 dan
dioda 2 menjadi positif atau mejadi negatif terhadap ground.
·
Potensio pada terminal A3
ini diteruskan ke oscilator horizontal. Menjadi oleh potensial ini frekuensi
dan fasanya dikoreksi.
Tingkat penggerak (driver) mempunyai pekerjaan :
·
Menyediakan denyut-denyut yang berasal dari
oscilator horizontal menjadi bentuk blok yang diperlukan
·
Menyediakan denyut-denyut yang kuat untuk keperluan
pengumpan penguat akhir.
·
Karena pada sirkuit pada sirkuit masukan maupun
sirkuit keluarannya rangkaikan penggerak ini diterapkan kumparan, maka pada
hakekatnya rangkaian ini merupakan tertala (tuned sirkuit).RangkaiaN ini
menentukan lebarnya denyut dan juga (bersama–sama penguat akhir) turut
menentukan waktu berlangsungnya loncat balik.
Sinyal
penggerak untuk transistor akhir berbentuk blok. Tegangan berbentuk blok
diperlukan untut memperoleh arus yang berbentuk gigi graji dikumparan pembelok
horizontal.
Transistor penguat akhir horizontala berfungsi
sebagai saklar. Dioda basisi emitir tidak diberi tegangan muka maju. Ini
berarti bahwa dalam kondisi tak ada sinyal.
Gambar A
Adalah bentuk tegangan pada penggerak yang terdapat
pada basis transistor akhir. Tegangan ini berbentuk blok. Selama T1 sampai T2
transistor mendapat tegangan muka maju dan pebghantar penuh.
Gambar B
Karena transisitor penghantar, arus mengalir melalui
L1 arus ini mengembang secara linier antara T1 sampai T2.
Gambar D
Arus yang mengembang itu membawa bintik elektron
dari titik tengah layar atas layar kekanan (T2 sampai T2)
Kembali ke Gambar A
Pada saat T2 tegangan tersumbat dengan tiba-tiba.
Gambar B
Arus di L1 menurun derastis ke 0 pada T1 sampai T3.
Gambar D
Kejadian
ini membawa lagi bintik elektron dari kanan menuju ke tengah layar.
Kembali ke
gambar A lagi
Mulai saat
T2 transistor tersumbat dengan dengan potensial yang sangat , negatif pada
basisnya. Jadi transistor benar-benar tersumbat . hal ini berjalan antara T2
dan T3.
Gambar C
Transisitor
yang tersumbat itu menyebabkan sirkuit L1 –C memulai guncangannya pada saat T2
. pada saat T3 tegangan pada L1 adalah maksimum dan arusnya minimum. Pada
saat itu
kondensator C temuati kejadian berakibat bintik elektron meloncat balik dari
titik kanan elektron ke titik tengah layar dari T2 sampai denga T3(gambar D)
kemudian c
membuang muatan lewat L1 (searah sebaliknya) hal ini melanjutkan jalannya
bintik elektron dari tengah layar T3 ke ujung kiri layar T4 (gambar D).
Pada saat T5 arus pada dioda redam dan juga pada L1
menjadi nol (gambar B) dan bintiknya sampai ditengah layar (gambar D). Pada
saat ini transistor mendapat tegangan muka maju lagi dan prosespun berulang
seperti semula ( gambar A), yaitu perjalanan bentuk elektron dilanjutkan sampai
diujung kanan.
8.
Power Supply
Rangkaian dasar power suplay atau penvatu daya
bentuk pesawat penirima televisi monitor menarik arus lebih besar, karna itu
pencatu daya perlu distabilkan dengan baik. Selain itu diberi juga fasilitas
untuk mengatur tinggi tegangan jepit. Untuk mengatur teggangan beban merangkap
satabilisasi tegangan yang akan dapat pula dipakai transistor – transistor
komplementer.
9.
Prinsip Kerja TV Sistem.
Cahaya yang dihasilkan oleh yy,kemudian masuk dan
difokuskan oleh sistem optik ke kamera tube, kamera tube merubah cahaya tampak
yang diterima menjadi sinyal listrik.
Sinyal listrik diumpankan kedalam rangkaian
pencampur (mixer).
Dalam mixer gambar dicampur dengan sinyal sinkron.
Dari pencampuran menghasilkan video sinyal. Sinyal ini diperkuat oleh
rangkaian video sinyal amplifier yang dikontrol oleh tv kontrol panel
Video
sinyal akan dipisahkan kembali oleh rangkaian picture dan sinkron sinyal
sparator.
Hasil
pemeriksaan ini akan keluar picture sinyal yang masuk kepemoros dan tegangan yang digunakan unutk defleksi
horizontal dan vertikal yaitu pada line dan time base generator.
Cara Kerja Automatic Dose Rad Control ( ADR ) :
Pada awal fluoroscopy dan photo seri, dilakukan pengaturan besarnya kV,
mAS yang diperlukan. Misalnya untuk pemotretan photo torak, diperlukan kV
sebesar 80 kV, mAS =50. maka dilakukan pengaturan untuk nilai yang dibutuhakn
tersebut pada control table. Setelah paien berada diatas meja pasien, dan
proses preparation telah selesai, lalu dilakukan fluoroscopy (gambar pada
monitor), jika sudah tepat posisi dan gambar yang ingin dipotoseri, maka
dilakukan photoseri pertama. Ketika ingin mengambiol gambar pada posisi lan
(misalnya posisi tubuh pasien miring), maka ketebalan objek akan berbeda dengan
ketebalan pada pemotretan pertama, sehingga besarnya kV yang dibutuhkan juga
kan berubah. Apabila X-Ray yang diterima terlalu tinggi (tidak tepat untuk
objek yang akan dipoto), maka control motor akan menggerakkan motor yang akan
menggerakkan kV selector secara otomatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar